Powered By Blogger

Search

Jumat, 18 Desember 2009

Pengaruh Tindakan Kekerasan Dalam Film Kartun Pada Anak-Anak

Pernahkah Anda menyaksikan film kartun? pasti ya tentunya. Apakah berdampak baik untuk anak-anak? Tanpa kita sadari ternyata dalam beberapa film kartun terdapat tindakan-tindakan kekerasan yang di tampilkan, bagi kita yang telah mengerti baik dan buruk suatu tindakan, pasti bisa menyeleksi mana yang bisa ditiru atau tidak untuk ditiru, tapi bagaimana jika yang menyaksikan anak-anak, mereka belum mengerti baik atau tidak suatu tindakan. Masa anak-anak sangat rentan dengan proses meniru, apa saja yang mereka anggap mudah ditiru dan hebat dalam pandangan mereka, pasti menjadi hal yang mudah untuk diserap oleh otak mereka, termasuk juga meniru tindakan-tindakan kekerasan.

Anak-anak seharusnya berada di bawah pengawasan orang tua, banyak orang tua yang khawatir jika anaknya bermain di luar rumah, sehingga mengambil keputusan untuk menghidupkan televisi dan menyuruh anaknya menonton film kartun. Kekerasan dalam film kartun memang terkesan tidak terlalu tampak, kekerasan itu dibuat menjadi lelucon dan bisa membuat tertawa siapa saja yang menyaksikannya. Terkadang film kartun menampilkan kekerasan yang tidak masuk di akal, contohnya saja, jika mereka terjun bebas dari atas gedung yang sangat tinggi, ketika jatuh ke dasar, mereka hancur tetapi bisa hidup kembali dan contoh lainnya, terjadi perkelahian antara dua tokoh atau lebih, mereka sering menampilkan kekerasan terhadap fisik dan menggunakan alat-alat keras, contohnya menggunakan palu, sekop dan pedang, dan jika di pukulkan, hanya mengalami sedikit sakit. Bagaimana jika hal tersebut di tiru oleh anak? apa yang akan terjadi? Anak-anak tidak mengerti hal-hal yang ada dalam film kartun, mereka hanya bisa meniru saja.

Berbagai tips menghindari anak meniru tindakan kekerasan yang ada di film kartun :

a. ) mengawasi anak jika menonton,

b. ) tidak mengizinkan anak menonton film yang ada kekerasannya,

c. ) menasehati anak supaya tidak meniru hal-hal yang negatif,

d. ) mamberikan tayangan acara yang mendidik terhadap anak,

e. ) tidak mendekatkan benda-benda berbahaya pada anak.

Diharapkan setelah melakukan hal-hal di atas, anak-anak bisa terbebas akan kekerasan yang di timbulkan

karena menonton film kartun tertentu.


4 komentar:

  1. yapp benarrrr, adek gue dirumah suka banget nonton tom n jerry yang banyak adegan kekerasannya secara ga langsung. tapi secara ga langsung juga, ade gue jadi terpengaruh. makanya sekarang jadi suka mukul kalo apa yang dia mau ga diturutin.
    tapi kalo udah terlanjur gimana penanganannya?

    BalasHapus
  2. penanganannya bisa dilaukukan dengan cara mendekatinya,lalu memberi nasehat terhadapnya dan kita mengawasi dia supaya tidak bertindak meniru tindakan kekerasan yang ada di film tersebut.

    apabila memang cara tadi belum berhasil,,mungkin bisa dengan cara yang kedua, yaitu, tidak memperbolehkan dia menonton tayangan tersebut. Atau membatasinya menonton.

    ^_^

    BalasHapus
  3. emang,, anak-anak sekarang cepat banget niruin apa yang ada d tv.
    Bbrp wktu yg lalu aja, w pernah liat d berita kalau ada anak kecil yang meninggal gara-gara dy meniru adegan yg ada d tv.
    terus kalau sekarang kartunpun juga dapat membawa dampak yang seperti itu, tayangan yang bagai mana yang seharusnya d lihat atau di tonton oleh anak-anak??

    Karena anak-anak jaman sekarang ini aja udah tau mana tontonan yang seru dan mana yang tidak, jadi sekarang kalau anak tersebut kita larang buat menonton film atau tayangan yang dia suka jadinya malah marah-marah n' ngambek.
    Jadinya kan orang tua taupun kakak-kakaknya jadi serba salah, di kasih takutnya nantinya dia meniru, dan kalau tidak di kasih menonton dia malah marah dan ngambek, jadinya malah rewel.
    Jadi penyelesaian yang benar seharusnya bagaimana??

    BalasHapus
  4. Acara-acara kartun yang mendidik sangat banyak sekarang,itu juga cara untuk menghindari tindak kekerasan pada anak,masih banyak film kartun yang menyimpan banyak pelajaran di dalam tayangannya..
    seperti kartun yang mengisi filmnya dengan belajar,bernyanyi dan membaca, bahkan banyak pula film kartun yang mengajarkan bahasa asing..
    Itu bisa di jadikan sebagai salah satu cara.

    Bila dia tidak mau,, maka kitalah yang seharusnya mengawasi mereka...


    ^_^

    BalasHapus