Powered By Blogger

Search

Jumat, 18 Desember 2009

Dampak Bentakan Pada Anak-Anak


Anak-anak sering melakukan kesalahan yang membuat orang dewasa marah. Terkadang jika anak-anak melakukan kesalahan, mereka akan mendapatkan bentakan. Bentakan yang dikeluarkan dari seseorang kepada anak-anak akan menyebabkan dampak yang sangat besar.

Anak-anak sangat perasa bila mendapatkan bentakan dan banyak pula yang kemudian menangis. Dibalik semua itu, kita tidak menyadari bahwa bentakan yang kita lontarkan ke anak-anak sangat berpengaruh terhadap perkembangannya.

Banyak orang tua yang menjadikan bentakan sebagai hal yang biasa dalam mendidik anaknya, mereka beranggapan bahwa dengan bentakan akan membuat anak itu menjadi penurut dan hormat terhadap mereka, tapi apakah mereka mengetahui dampaknya bentakan terhadap anak-anak?.

Berikut ini beberapa akibat dari bentakan terhadap anak-anak :

a.) mental anak menjadi tidak berani melakukan suatu hal di karenakan ketakutan,
b.) mnjadi seseorang yang tidak percaya diri/minder,
c.) menjadi seorang yang memberontak,
d.) menjadi tertutup dengan lingkungan,
e.) tidakl memperdulikan orang lain,
f.) Suka membentak,
g.) emosional tinggi atau temperamental,
h.) pemarah.

Bentakan bisa membuat kepribadian anak menjadi buruk, serta perkembangan terhambat dan terganggu. Dampak yang ditimbulkan akan memberi pengaruh kepada orang lain.

6 komentar:

  1. setuju.. biasanya anak itu akan mengcopy perilaku dari orang tua, terutama. jadi dalam pola asuh juga perlu di perhatikan agar perbuatan yang sama tidak terulang lagi apabila sang anak tersebut sudah menjadi orang tua.

    BalasHapus
  2. Iya,disini peran orang tua sangat dominan dalam mendidik anak..

    Proses meniru anak bisa terjadi dengan cepat.

    Harus bisa mengontrol ucapan dan perilaku kita sebagai orang yang lebih tua.

    ^_^

    BalasHapus
  3. terus gmn dengan kalau menasehati anak tp ntu anak malah tambah bandel lagi, menasehatinya dgn cara baik2????

    BalasHapus
  4. Iya,Menasehati anak memang harus mempunyai kesabaran yang cukup, apalagi bila anak kecilnya nakal. Menasehati anak bisa dilakukan dengan berbagai cara,misalnya, sambil bermain, sambil jalan-jalan, bahkan sambil belajar. Jadi Banyak Cra Untuk Menasehatinya. Bila Cara satu Gagal, maka masih Ada Cara Berikutnya.

    BalasHapus
  5. seperti yang saya jelaskan..

    Contoh,kita menggunakan cara pertama,menasehatinya sambil bermain,jika cara tersebut gagal,maka dapat menggunakan cara berikutnya,yaitu bisa sambil belajar.
    Jika gagal lagi,bisa menggunakan cara-cara lain...

    BalasHapus