PENGARUH LINGKUNGAN FISIK ANAK JALANAN
Perilaku anak termasuk dalam hal kesehatan sangat dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan sosial serta nilai-nilai yang ada pada lingkungan mereka. Apabila anak berada pada lingkungan yang positif, maka perilaku yang terbentuk adalah perilaku yang positif pula, begitu pun sebaliknya.
Kondisi ini juga dapat terjadi pada anak jalanan. Semakin lama seorang anak hidup di jalanan maka semakin sulit untuk mengentasnya dari jalanan. Anak-anak tersebut telah melakukan perubahan pada sikap dan perilaku sebagai upayanya untuk menghadapi kekerasan di jalanan, eksploitasi, dan mengatasi bahaya. Di samping situasi buruk yang telah akrab dengan kehidupan anak jalanan tersebut, biasanya anak-anak tersebut telah menikmati kehidupannya di jalanan.
Survey yang dilakukan oleh Departemen Kesejahteraan Sosial pada tahun 1999 mengungkapkan bahwa mayoritas anak jalanan (60%) telah menjalani kehidupannya sebagai anak jalanan selama lebih dari 2-5 tahun, 17,4% telah hidup di jalanan kurang dari 2 tahun, 6,8% telah menjalani kehidupan di jalanan selama 6-9 tahun, dan bahkan 6,8% lainnya telah hidup di jalanan selama lebih dari 10 tahun.
Sebagian anak jalanan harus mempertahankan hidupnya dengan cara yang secara sosial kurang dan bahkan dianggap tidak dapat diterima. Hal ini karena tantangan yang dihadapi oleh anak jalanan pada umumnya memang berbeda dari kehidupan normatif yang ada di masyarakat.
Dalam banyak kasus, anak jalanan sering hidup dan berkembang di bawah tekanan dari stigma atau cap sebagai pengganggu ketertiban. Perilaku anak jalanan tersebut sebenarnya merupakan konsekuensi logis dari stigma sosial dan keterasingannya dalam masyarakat. Tidak ada yang berpihak kepada anak-anak tersebut dan bahkan, sebenarnya, perilaku anak-anak tersebut mencerminkan perilaku masyarakat dalam memperlakukannya, serta harapan masyarakat terhadap perilakunya.
Salah satu bentuk perilaku anak jalanan yang kurang dapat diterima secara sosial adalah perilaku kekerasan atau tindakan agresifitas. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif.
Kehidupan jalanan yang keras dan liar membuat anak-anak jalanan sering memperoleh perlakuan kasar baik dari sesama anak jalanan maupun preman yang meminta uang dengan alasan keamanan, oleh karena itu anak jalanan membela dirinya sendiri dengan mengumpat, memaki, marah-marah, yang ditirunya dari orang lain atau sesama anak jalanan sendiri. Penilaian Masyarakat terhadap anak jalanan khususnya pengamen memandang dengan sebelah mata menyebabkan mereka merasa sebagai orang yang tidak berguna.
Sumber : http://elheedayat.blogspot.com/2010/01/pengaruh-lingkungan-fisik-anak-jalanan.html
KESIMPULAN :
- * Perilaku anak jalanan terpengaruh oleh kehidupan jalanan yang keras dan liar, keagresifan mereka semata-mata untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif.
- * Tantangan dalam kehidupan jalanan sangat mempengaruhi pembentukan perilaku mereka, seperti menghindari kekerasan yang sering terjadi, eksploitasi dan perlindungan terhadap bahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar